PAPER KARYA ILMIAH
Semua Tentang Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan salah satu
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa yang dapat dicapai melalui
tujuh kompetensi dasar secara bertahap. Kompetensi dasar ini selanjutnya
dijabarkan menjadi lima indikator, yakni (1) menjelaskan pengertian penulisan
karya ilmiah, (2) menjelaskan ciri-ciri karya ilmiah, (3) menjelaskan
jenis-jenis karya ilmiah, (4) menjelaskan bentuk karya ilmiah, dan (5)
menjelaskan kerangka umum karya ilmiah. Akan tetapi dalam pokok pembahasan
pertama ini hanya akan memberikan penjelasan tentang pengertiaan karya ilmiah, ciri-ciri karya
ilmiah, jenis-jenis karya ilmiah,
manfaat karya ilmiah, hal-hal harus ada dalam karya ilmiah dan sikap ilmiah. Materi ini bersifat teoritis oleh karena itu
dapat dipahami dengan membaca, mendengarkan penjelasan, atau mendiskusikannya.
A. Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah
adalah karya atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dilakukan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan yang
ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui
kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.
Fakta yang disajikan dalam
karangan ilmiah adalah fakta umum, yaitu fakta yang dapat dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah oleh siapa saja dengan prosedur yang konsisten.
Fakta tersebut selain dapat dibuktikan kebenarannya juga dapat dijadikan dasar
menyusun simpulan. Fakta umum yang tidak dapat digunakan untuk merumuskan
kesimpulan tidak digunakan dalam karangan ilmiah.
Karangan ilmiah selain
berdasarkan atas fakta umum juga disajikan dengan mengikuti kaidah, prosedur,
dan metodologi penulisan yang baik dan benar. Kaidah penulisan karya ilmiah,
baik kaidah kaidah umum yang mencakup penggunaan bahaasa dan ejaan juga harus
mempertimbangkan kaidah khusus yang disesuikan dengan jenis karya ilmiah.
Sedangkan prosedur penulisan karya ilmiah merupakan langkah-langkah penulisan
karya ilmiah yang sistematis. Adapun metodologi penulisan karya ilmiah mencakupi
cara mendapatkan fakta dan cara penyajiannya. Karangan ilmiah yang hanya
menyajikan fakta umum tanpa menggunakan prosedur penyajian yang baik dan benar
tidak digolongkan dalam karya ilmiah.
Selain berisi fakata dan
disajikan secara metodologis, karya ilmiah juga menggunakan bahaa ragam ilmiah.
Ragam ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah. Ragam inilah yang disebut dengan ragam baku. Ragam ini ditandai dengan
adanya ketentuan-ketentuan baku, seperti aturan ejaan, pilihan kata dll. Kaidah
tatatulis yang berkaitan dengan penomoran, aturan pengutipan dan aturan penulisan
judul juga perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.
B. Ciri-ciri Karya Ilmiah
Secara
umum karya ilmiah dapat dibedakan dengan karya non ilmiah melalui ciri-cirinya.
Secara ringkas ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1) Menyajikan
fakta objektif secara sistematis atau menyajiakan aplikasi hukum alam pada
situai spesifik.
2) Penulisannya
cermat, tepat, dan benar, serta tulus. Tidak memuat terkaan.
Pernyataan-pernyataan yang disampaikan tidak mengandung penafsiran pribadi dan
tak berefek samping.
3) Tidak
mengejar keuntungan pribadi, yakni tidak berambisi agar pembaca berpihak
kepadanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan sesuatu. Penulis ilmiah
tidak ambisius dan tidak berprasangka.
4) Karangan
ilmiah itu sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali,
secara konseptual dan prosedural.
5) Karangan
ilmiah itu tidak emotif, tidak menonjolkan perasaan. Karangan ilmiah menyajikan
sebab-musabab dan alasan yang dikemukakan induktif, mendorong untuk menarik
kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan bukan ajakan.
6) Tidak
memuat pandangan-pandangan tanpa data pendukung.
7) Ditulis
secara tulus dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing pernyataan-pernyataan
yang bernada keraguan.
8) Karangan
ilmiah tidak bersifat argumentatif. Karangan yang ilmiah mungkin mencapai
kesimpulan tetapi penulisnya membiarkan fakta ber bicara sendiri.
9) Karangan
ilmiah tidak bersifat persuatif, yang dikemukakan fakta dan aplikasi hukum alam
kepada problem spesifik. Tujuan karya ilmiah dapat mendorong pembaca mengubah
pendapat tetapi tidak melalui ajakan, argumentasi, sanggahan, dan protes.
10) Karangan
ilmiah tidak melebih-lebihkan sesuatu. Dalam karangan ilmiah hanya menyajikan
kebenaran fakta, oleh sebab itu memutarbalikkan fakta akan menghancurkan tujuan
penulisan karangan ilmiah. Melebih-lebihkan sesuatu itu umumnya didorong oleh
motif mementingkan diri sendiri.
11) Karangan
ilmiah menggunakan laras ilmiah. Laras ilmiah bahasa harus baku dan formal.
Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu.
Berdasarkan sifatnya karya
ilmiah dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yakni karya ilmiah yang
bersifat non-teknis konkret, bersifat teknis umum, bersifat abstrak formal, dan
bersifat spesifk historis.
Karya ilmiah non-teknis konkret
memiliki ciri sebagai berikut:
1) Hanya
bersifat informatif.
2) Bernada
populer tanpa definisi istilah-istilah khusus.
3) Topiknya
spesifik.
4) Konkret,
tidak terdapat di dalamnya ajakan yang bersifat emosional dan imajinatif.
5) Bahasa
figuratif hanya dipakai untuk menghangatkan masalah.
6) Tersusun
sistematis, dan
7) Ditunjukkan
pada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
Karya ilmiah teknis umum
memiliki ciri sebagai berikut:
1) Seluruhnya
informatif
2) Menggunakan
kata-kata/istilah teknis tanpa definisi.
3) Tidak
mengejar keuntungan pribadi, tulus ikhlas.
4) Tidak
memuat penilaian tetapi mendudukkan masalah secara umum.
5) Bersiat
konkret.
6) Susunan
dan nada formal.
7) Tidak
ada ajakan emosional.
8) Ditunjukkan
pada pembaca yang telah berpengetahuan teknis.
Karya ilmiah abstrak formal
memiliki ciri sebagai berikut:
1) Bersifat
rangkuman umum.
2) Informatif.
3) Non-teknis.
4) Tidak
mengejar keuntungan pribadi.
5) Menyertakan
informasi tentang pendapat-pendapat orang lain tetapi tanpa dukungan bukti.
6) Nada
dan bahasanya formal.
7) Tidak
ada ajakan emosional.
8) Isinya
populer.
9) Istilah-istilah
yang dipakai juga populer.
Karya ilmiah
spesifikhistorisnmemiliki ciri sebagai berikut:
1) Seluruhnya
informatif.
2) Berdasar
sumber sejarah.
3) Tanpa
ajakan emosional.
4) Tidak
mengejar keuntungan pribadi.
5) Tidak
memuat penilaian.
6) Konkret
dan spesifik.
7) Semi
teknis.
8) Bahasa
dan susunannya diatur secara formal.
C. Jenis Karya Ilmiah
Berdasarkan
fungsinya karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni karya ilmiah
akademis dan karya ilmiah profesional.
1. karya
Ilmiah Akademis
Karya
ilmiah akademis memiliki ciri sebagai berikut:
1) Karya
ilmiah yang ditulis dalam rangka kegiatan akademis dan biasanya ditulis sebagai
syarat memperoleh gelar akademis. Misalnya untuk memperoleh gelar
akademissarjana mahasiswa dituntut untuk menyusun karya ilmiah yang setara
dengan skripsi.
2) Karya
ilmiah akademis ditulis oleh siswa/mahasiswa dibawah bimbingan dan tanggung
jawab orang yang lebih profesional.
3) Karya
ilmiah akademis biasanya tidak dipublikasikan, hanya didokumentasikan dalam
perpustakaan. Jika akan dipublikasikan harus disunting lagi dan disusun
berdasarkan format publikasi, misalnya artikel ilmiah atau buku.
4) Karya
ilmiah akademis memerlukan proses pengujian oleh orang-orang kaum profesional
untuk menentukan kualitas karya akademis.
5) Karya
ilmiah akademis lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hal ini
menunjukkan bahwa penyusun masih dalam taraf belajar dan membutuhkan bimbingan
sampai menghasilkan karya yang bermutu baik.
6) Karya
ilmiah akademis biasanya ditulis oleh perorangan namun ada pula yang disusun
oleh tim.
7) Penulisan
karya ilmah akademis biasanya atas prakarya penglola akademis karena karya
ilmiah tersebut merupakan salah satu syarat mencapai gelar akademis.
Contoh karya ilmiah akademias
adalah makalah kuiah/tugas kuliah/paper, skripsi, tesis, disertasi.
2. Karya
Ilmiah Profesional
Karya
ilmiah profesional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi bagi para kaum
profesional.
Ciri karya ilmiah profesional adalah sebagai
berikut:
1) Karya
ilmiah profesional ditulis sebagai sarana pengembangan profesi.
2) Penulisan
karya ilmiah profesional tidak memerlukan pembimbing. Penulis bertanggung jawab
penuh atas karya ilmiahnya.
3) Karya
ilmiah profesional tetap memerlukan penilaian untuk menguji tingkat kualitas
mutu karya ilmiah.
4) Karya
ilmiah ini pada umumnya diterbitkan untuk menyebarluaskan informasi akademis.
5) Penulis
karya imiah lebih menekankan hasil daripada proses.
6) Disusun
oleh perorangan atau tim dengan cara mengajukan usulan dan melalui sistem kompitisi
untuk mendapatkan pendanaan.
Contoh karya ilmiah profesioanl adalah laporan
penelitian, artikel ilmiah, buku teks, makalah, dan sebagainya.
3. Bentuk
Karya Ilmiah
·
Buku
Merupakan karya ilmiah yang
paling mudah dijumpai karena beredar secara umum. Tidak semua buku tergolong
karya ilmiah. Buku yang tergolong sebagai karya ilmiah adalah buku yang
memenuhi syarat karya ilmiah, yaitu berisi fakta umum yang ilmiah dan ditulis
dengan sistem dengan penulisan yang standar. Buku ilmiah biasanya bersifat
normatif, berisi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dibandingkan
dengan jenis karya ilmiah yang lain isi buku lebih lengkap, lebih luas, dan
pembahasan masalahnya lebih terperinci.
·
Makalah
Makalah adalah karya tulis imiah
yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan
yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui
proses berfikir. Ada dua pola dalam makalah, yaitu pola deskriptif dan pola
argumentatif. Pola deskriptif berarti makalah itu berupa uraian tentang sesuatu
yang sifatnya informatif, sedangkan pola argumentatif berarti makalah itu
berupa gagasan atau ide tertentu yang didukung oleh argumen-argumen yang kuat
dan meyakinkan. Makalah biasanya disiapkan untuk digunakan dalam forum seminar.
·
Kertas kerja
Kertas kerja adalah karya tulis
ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Analisis yang dilakukan dalam kertas kerja lebih dalam
daripada di makalah.
·
Artikel
Artikel adalah karya ilmiah yang
dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Ada dua bentuk artikel lmiah,
yaitu artikel konseptual dan artikel penelitian. Artikel konseptual yaitu
artikel yang diangkat dari gagagsan atau ide penulis, sedangkan artikel
penelitian adalah artikel yang diangkat dari hasil penelitian. Perbedaan kedua
jenis artikel tersebut terletak pada bagian isi. Jika dalam artikel konseptual
antara bagian pendahuluan dan bagian penutup hanya berisi isi artikel, yang
bisa terdiri atas beberapa subbab, maka dalam artikel penelitian antara bab
pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teori, metode yang
digunakan, dan hasil dan pembahasan.
·
Tugas Akhir
Tugas akhir adalah hasil
tertulis dari pelaksanaan suatu penelitian yang dibuat untuk pemecahan masalah
dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berkaitan
dalam ilmu tersebut.
·
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis
(ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1).
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan/penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menentut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
·
Tesis
Tesis adalah jenis karya tulis
dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengadung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentatif dan dihasilkan dari suatu proses
penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
·
Disertasi
Disertasi adalah karya tulis
ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu
pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu
disiplin ilmu pendidikan.
D. Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
Menurut
Sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan
penyusunan karya ilmiah:
1) Penulisan
dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum
menulis karya ilmiah.
2) Penulis
dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil
sarinya, dan mengembangkannya ketingkat pemikiran yang lebih matang.
3) Penulis
dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan
dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4) Penulis
dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
5) Penulis
turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
6) Penulis
memperoleh kepuasan intelektual.
7) Penulis
ikut serta dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
E. Hal-hal Yang Harus Ada Dalam Karya Ilmiah
Hal-hal
yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1) Karya
tulis ilmiah memuat gagasan lmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2) Keindahan
karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang
menyangganya.
3) Alur
pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4) Karya
tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur kata, angka, tabel, dan gambar yang
tersusun mendukung alur pikir yang mendukung alur pikir yang teratur.
5) Karya
ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu
dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasan.
6) Karya
ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),
deskripsi (lukisan) dan argumeni (alasan).
F. Sikap Ilmiah
a. Sikap Ingin Tahu :
apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha
mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea;
kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu
masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap Kritis : Tidak
langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan
menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling
benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya
berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap obyektif : Melihat
sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak
dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan
secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap ingin menemukan :
Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan
eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap menghargai karya orang lain,
Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima
kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap tekun : Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya
meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum
selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
g. Sikap terbuka : Bersedia
mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang
diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.
Berdasarkan
paparan tersebut dapat ditarik simpulan
bahwa karangan ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya, disajikan menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar, serta menggunakan bahasa ragam ilmiah. Selain itu kita juga menjadi tau
mengenai ciri-ciri karya ilmiah, jenis karya ilmiah, bentuk karya ilmiah,
manfaat penilisan karya ilmiah, hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah dan sikap
ilmiah.
Referensi:
Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. BAHASA
INDONESIA Pengantar Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang:Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.
Untuk jenis2nya ada di halaman brp kak?
BalasHapus